Sebelum masuk ke Standarisasi
Kabel Twisted Pair, mungkin kita perlu berbicara tentang jaringan yang tidak
pernah lepas dari yang namanya pemasangan hardware jaringan seperti kabel,
switch, hub, repeater, bridge, konektor, dan masih banyak lagi. Sebenarnya
komputer dan peralatan lainya bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu DCE
dan DTE. Mengapa demikian? Ya, karena komputer dan perangkat lainya memiliki
fungsi dan cara kerja masing-masing, maka dikelompokkan menjadi DCE dan DTE.
DCE merupakan singkatan dari Data
Circuit-terminatting Equipment, atau juga sering disebut Data Comunication
Terminal. DCE bekerja diantara Data Terminal Equipment dan Data Transmission
Circuit. Cara kerja perangkat ini adlah menyediakan Clock-signal dan menjadi
internal clocking, kemudian perangkat DTE (Data Terminal Equipment) melakukan
sinkronisasi dengan clock-signal yang dibuat oleh DCE.
Tadi saya katakan bahwa DCE dan
DTE adalah kelompok hardware jaringan, ya itu memang benar, contohnya komputer
merupakan bagian dari DTE dan switch, modem merupakan bagian dari DCE.
DCE dan DTE, DTE dan DTE, DCE dan
DCE dirancang untuk saling berhubungan dalam hal ini menggunakan media kabel,
oleh karena itu konektor yang digunakan juga sudah disesuaikan. Tidak percaya??
Misalkan perangkat DTE (komputer)
dengan pin 1 digunakan untuk mengirimkan data ke switch, maka pin 1 di switch
dirancang untuk menerima data. Jadi untuk menghubungkan perangkat DCE dan DTE
anda hanya perlu mencocokan antar pin dalam konektor (pin 1 dengan pin 1, pin 2
dengan pin 2 dan selanjutnya) karena hubungan konektornya hanya pin 1 ke pin 1,
pin 2 ke pin 2, maka kabel yang digunakan adalah kabel Straight Through.
Lalu bagaimana jika kita ingin
menghubungkan perangkat DTE dengan DTE?? Apa bisa?? Jawabanya bisa, tetapi akan
timbul sedikit masalah karena urutan pin yang dirancang sama. Bagaimana jika
kita menggunakan kabel Straight Through untuk menghubungkan DTE dengan DTE,
mungkin kabelnya bisa tertancap pada masing-masing konektor akan tetapi pin-pin
yang mengirimkan sinyal akan bertemu dengan pin yang juga mengirimkan sinyal
karena struktur kabelnya pin 1 dengan pin 1, pin 2 dengan pin 2 mengakibatkan
sinyal yang dikirim menjadi kacau, karena tidak ada yang menerima sinyal,
ibaratnya dalam rapat semua orang saling menunggu untuk ada yang berbicara dan
tidak ada yang membuka rapat tersebut ya rapat tidak akan terjadi. Maka dari
itu, kita menggunakan kabel lain, yaitu Crossover cable. Pada crossover cable pin
yang mengirimkan data sudah diatur menuju pin yang menerima data, dan pin yang
menerima data akan ditujukan ke pin yang mengirim data jadi tidak ada proses
menunggu lagi..
Standarisasi kabel Twisted Pair
dikeluarkan oleh TIA/EIA yang menetapkan tipe kabel, jarak, konektor,
arsitektur sistem, dan standarisasi cable termination. Standarisasi yang
dikeluarkan TIA/EIA untuk pengkabelan Twisted pair jaringan ethernet meliputi
T568A dan T568B.
ketika membuat kabel Straight Through anda disarankan menggunakan T568B dikedua ujung kabel, ketika anda membuat Crossover Cable, anda disarankan menggunakan kedua standarisasi dikedua ujung kabel, gimana sudah ada gambaran..?
Baca juga
Baca juga
No comments:
Post a Comment