Saturday, 27 December 2014

Standarisasi Kabel Twisted Pair

Sebelum masuk ke Standarisasi Kabel Twisted Pair, mungkin kita perlu berbicara tentang jaringan yang tidak pernah lepas dari yang namanya pemasangan hardware jaringan seperti kabel, switch, hub, repeater, bridge, konektor, dan masih banyak lagi. Sebenarnya komputer dan peralatan lainya bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu DCE dan DTE. Mengapa demikian? Ya, karena komputer dan perangkat lainya memiliki fungsi dan cara kerja masing-masing, maka dikelompokkan menjadi DCE dan DTE.

DCE merupakan singkatan dari Data Circuit-terminatting Equipment, atau juga sering disebut Data Comunication Terminal. DCE bekerja diantara Data Terminal Equipment dan Data Transmission Circuit. Cara kerja perangkat ini adlah menyediakan Clock-signal dan menjadi internal clocking, kemudian perangkat DTE (Data Terminal Equipment) melakukan sinkronisasi dengan clock-signal yang dibuat oleh DCE.

Tadi saya katakan bahwa DCE dan DTE adalah kelompok hardware jaringan, ya itu memang benar, contohnya komputer merupakan bagian dari DTE dan switch, modem merupakan bagian dari DCE.
DCE dan DTE, DTE dan DTE, DCE dan DCE dirancang untuk saling berhubungan dalam hal ini menggunakan media kabel, oleh karena itu konektor yang digunakan juga sudah disesuaikan. Tidak percaya??

Misalkan perangkat DTE (komputer) dengan pin 1 digunakan untuk mengirimkan data ke switch, maka pin 1 di switch dirancang untuk menerima data. Jadi untuk menghubungkan perangkat DCE dan DTE anda hanya perlu mencocokan antar pin dalam konektor (pin 1 dengan pin 1, pin 2 dengan pin 2 dan selanjutnya) karena hubungan konektornya hanya pin 1 ke pin 1, pin 2 ke pin 2, maka kabel yang digunakan adalah kabel Straight Through.


Lalu bagaimana jika kita ingin menghubungkan perangkat DTE dengan DTE?? Apa bisa?? Jawabanya bisa, tetapi akan timbul sedikit masalah karena urutan pin yang dirancang sama. Bagaimana jika kita menggunakan kabel Straight Through untuk menghubungkan DTE dengan DTE, mungkin kabelnya bisa tertancap pada masing-masing konektor akan tetapi pin-pin yang mengirimkan sinyal akan bertemu dengan pin yang juga mengirimkan sinyal karena struktur kabelnya pin 1 dengan pin 1, pin 2 dengan pin 2 mengakibatkan sinyal yang dikirim menjadi kacau, karena tidak ada yang menerima sinyal, ibaratnya dalam rapat semua orang saling menunggu untuk ada yang berbicara dan tidak ada yang membuka rapat tersebut ya rapat tidak akan terjadi. Maka dari itu, kita menggunakan kabel lain, yaitu Crossover cable. Pada crossover cable pin yang mengirimkan data sudah diatur menuju pin yang menerima data, dan pin yang menerima data akan ditujukan ke pin yang mengirim data jadi tidak ada proses menunggu lagi..

Standarisasi kabel Twisted Pair dikeluarkan oleh TIA/EIA yang menetapkan tipe kabel, jarak, konektor, arsitektur sistem, dan standarisasi cable termination. Standarisasi yang dikeluarkan TIA/EIA untuk pengkabelan Twisted pair jaringan ethernet meliputi T568A dan T568B.


ketika membuat kabel Straight Through anda disarankan menggunakan T568B dikedua ujung kabel, ketika anda membuat Crossover Cable, anda disarankan menggunakan kedua standarisasi dikedua ujung kabel, gimana sudah ada gambaran..?

Baca juga 

No comments:

Post a Comment