Monday, 29 December 2014

Bentuk dan Struktur TCP Header

Bentuk dan Struktur TCP Header

Setelah mempelajari proses enkapsulasi (pengiriman data) data pada model OSI, sekarang saya akan menjelaskan tentang TCP Header, karena TCP Header juga berperan dalam pengiriman data. Pada proses enkapsulasi, TCP Header akan ditambahkan ketika data sudah sampai di layer Transport.

Header TCP terdiri dari banyak field, dan setiap field mempunyai jumlah bit tertentu (bit adalah satuan terkecil dari data yang hanya akan bernilai 0 dan 1).

TCP Header

Disini akan dijelaskan field-field umum yang biasa digunakan dalam pengiriman paket:

  • Source Port (16bit) : Port yang mengirimkan paket data. Source port bernilai 16bit sehingga bisa dikatakan jumlah port yang tersedia adalah 216 = 65536. Source diberikan secara acak oleh sistem diatas port 1023.
  • Destination port (16bit) : Port tujuan atau port penerima paket data. destination port terkait dengan servis apa yang tersedia di host tujuan. Port-port layanan standar yang dalam protokol TCP/IP di dalam TCP header yang didefinisikan sebagai destination port, diantaranya FTP pada port 21, SSH pada port 22, telnet pada port 23, HTTP pada port 80 (RFC 1700). Jika sebuah host terdapat FTP server misalnya, maka berarti port 21 (sebagai destination port) pada host tersebut terbuka dan siap melakukan koneksi.
  • Sequence Number (32bit) : Nomor urut segmen TCP. Field Seq tergantung pada  nilai field dari field SYN. Jika field SYN bernilai 0 (tidak di-flag), maka field Seq akan menunjukan nomor urut dari byte data pertama yang terdapat di segmen tersebut. Mengapa ?? karena setiap byte data mempunyai nomor yang berturutan. Data pertama atau nomor data pertama yang dikirimkan akan menunjukan nilai Seq pada segmen tersebut. Lalu jika field SYN bernilai 1 (di-flag) maka paket tersebut adalah paket SYN yang akan mengawali proses three-way handshake. Maka, field Seq akan berisi nomor ISN (Initial Sequence Number) yang berarti nomor urut pertama dari segmen TCP dalam sebuah koneksi.
  • Acknowledgement Number (32bit) : Tanda pengiriman bahwa data  yang dikirim oleh client sudah diterima dengan baik dan lengkap oleh server. Jika server belum menerima data dari client, maka server tidak akan mengirimkan paket Acknowledgement Number.
  • Header length atau Data Offset (4 bit) : Menunjukan panjang header TCP dalam satuan word (1word = 32bit=4byte).
  • Resv (6 bit) : Resv atau Reserved adalah Header cadangan. Header ini diset 0 pada host pengirim dan diabaikan oleh penerima.
  • URG (1 bit) : Jika field URG bernilai 1 itu berarti ia sebagai data urgent yakni data yang didahulukan dari data yang lain, contoh ketika kita sedang proses download dengan FTP tetapi kita ingin membatalkannya dengan ctrl+c, maka yang didahulukan adalah proses pembatalan download
.


  • PSH (1 bit) : Jika field ini bernilai 1 maka akan mengubah mode tranmisi dengan mode push yaitu memflush data pada layer TCP, contoh mode push yaitu pada aplikasi telnet dimana telnet merupakan aplikasi interaktif.
  • ACK (1 bit) : Menunjukan bahwa paket data yang boleh dikirimkan, nomor paket yang boleh dikirimkan ini didefinisikan dalam header Acknowlegment Number. Semua paket yang dikirimkan setelah paket SYN harus mengaktifkan field ACK.
  • RST (1 bit) : Field RST atau reset digunakan ketika koneksi akan diakhiri, atau ketika ada kesalahan dalam koneksi sehingga koneksi harus dihentikan secara tiba-tiba.
  • SYN (1 bit) : Menunjukan bahwa paket yang dikirim adalah paket SYN (Synchronize) yaitu paket yang berisi ISN untuk memulai koneksi.
  • FIN (1 bit) : Hampir sama dengan field RST, akan tetapi FIN akan melakukan penutupan koneksi secara sopan, ketika data terakhir sudah benar-benar dikirim dan diterima dan tidak ada data baru lagi setelah segmen ini, maka koneksi akan ditutup.

  • Semua field yang berukuran 1 bit(URG,ACK,RST,SYN,FIN) ini disebut field Control Bit.
    • Window Size (16 bit) : Menunjukan Jumlah byte yang bisa diterima oleh pengirim. Panjang window size sekaligus membatasi jumlah byte yang bisa dikirimkan didalam paket TCP yaitu 216 = 65,536 byte = 64 Kilobyte.
    • TCP Checksum (16 bit) : Nilai checksum untuk segmen TCP yang dihitung oleh komputer pengirim. Setelah paket diterima, penerima akan menggunakan nilai checksum apakah paket yang diterima dalam keadaan utuh seperti ketika dikirim.
    • Urgent Pointer (16 bit) : Header ini akan aktif jika URG pada Control Bit bernilai 1. Urgent Pointer menunjukkan lokasi data yang akan ditransmisikan dengan mode urgent.
    Baca juga :


    Semoga bermanfaat,

    Sunday, 28 December 2014

    Layer Internet pada TCP/IP

    Layer Internet pada TCP/IP

    Selesai membahas model TCP/IP, searang saya ingin membahas tentang isi dari model TCP/IP. Seperti yang sudah diketahui, model TCP/IP mempunyai empat layer, dan setiap layer memiliki protokol yang bekerja didalamnya. Kali ini giliran layer Internet yang akan saya kupas, mungkin tidak secara tuntas, hanya secara umum saja.

      1. IP (Internet Protocol)
    IP berfungsi untuk memberikan pengalamatan pada komputer, pengalamatan ini bertujuan untuk menentukan cara pengiriman paket ke komputer tujuan. Dari fungsi tersebut sudah bisa dikatakan, bahwa IP menjadi suatu protokol yang sangatlah penting.

    Perlu anda ketahui, IP yang sering kita gunakan saat ini adalah IP versi 4 (IPv4). IPv4 tidak pernah berubah dan sudah digunakan sejak 1970 tahun yang lalu. Izinkan saya bercerita kepada anda , sejak tahun 1970 jumlah komputer yang ada didunia ini masih sedikit, dan penggunaan internet juga tidak sebanyak sekarang ini. lalu apa hubunganya dengan IPv4?? Jelas ada hubunganya, alamat IPv4 mempunyai lebih dari 3 milyar alamat. Meski alamat IPv4 mempunyai lebih dari 3 Milyar alamat tetapi alamat IP yang tersedia saat ini tidaklah cukup untuk semua peralatan yang ada.. krisispun tidak hanya dialami oleh energi, alamat IP pun busa mengalami ‘krisis,hehe...
    Untuk itu, pada tahun 1998 diciptakanlah IP generasi berikutnya, yang dikenal sebagai IP versi 6 atau IPv6. Namanya juga ‘baru, pasti hal yang ditawarkanya pun juga baru, diantaranya keamanan komunikasi, pengaturan otomatis, dan yang terpenting adalah jumlah IP akan cukup untuk semua peralatan yang ada di bumi, bahkan jika ada alien yang ingin koneksi internetpun bisa menggunakan alamat IPv6 ini karena alamat yang tersedia yaitu sekitar 3.4 x 1038 = 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat yang tesedia.

      2. ARP (Address Resolution Protocol)
    ARP bekerja pada layer internet model TCP/IP (udah tau, udah pernah baca mas!). ARP berfungsi untuk mengetahui alamat MAC pada sebuah peralatan. Protokol ini bekerja dengan mengirimkan pesan broadcast kepada semua peralatan yang terhubung dalam jaringan. “masing-masing hardware segera informasikan alamat MAC anda..!”

    Karena terkadang pesan broadcast akan membebani bandwith yang ada dalam jaringan, maka alamat MAC yang sudah diterima oleh ARP tadi akan disimpan pada ARP Cache, sehingga jika alamat MAC itu dibutuhkan ARP tidak akan mengirim ulang pesan broadcast tadi.

      3. ICMP (Internet Control Message Protocol)
    Sesuai dengan namanya, ICMP bertugas menyampaikan pesan sukses tidaknya data yang dikirim. 
    ICMP hanya akan memonitor dan melaporkan permasalahan yang ada.

      4. IGMP (Internet Group Management/Multicast Protocol)
    IGMP bertugas untuk menangani koneksi multicasting beberapa komputer yang mengirim data secara multicast .

    Semoga bermanfaat...

    Three-way Handshake

    Three-Way Handshake
    Sebelumnya kita sudah mengenal protokol TCP dan fungsinya dalam pengiriman data. Dimana ketika sebuah komputer hendak mengirimkan data, komputer akan melakukan proses three-way handshake (dalam protokol TCP). Sebenarnya proses three-way handshake tidak hanya dilakukan ketika komputer hendak mengirimkan data, akan tetapi proses three-way handshake dilakukan setiapkali komputer hendak berkomunikasi atau membuat koneksi dengan komputer lain di jaringan yang sama, atau hendak berkomunikasi dengan internet. Proses three-way handshake terjadi melalui 3 tahapan berikut :
      1. Komputer mengawali pembuatan koneksi dengan mengirimkan paket SYN. Komputer yang mengirimkan paket SYN bernilai 1 (di-flag) akan mempunyai status “SYN-Sent”.


      2. Ketika paket SYN yang dikirim client berhasil diterima oleh server, maka sebagai tanggapanya server mengirimkan paket SYN+ACK bernilai 1 (di-flag). Sampai tahap ini server mempunyai status “SYN-Received”.
      3. Setelah menerima paket SYN+ACK bernilai 1 (di-flag) dari server, client membalas paket ini dengan paket ACK.

    Sampai disini, koneksi antara client dan server berhasil dibuat, dan status koneksi client menjadi “Estabilished”. Server juga akan mendapat status “Estabilished” setelah server mengirim paket ACK lagi ke client.

    Koneksi yang telah dibuat bisa saja dihentikan atau ditutup, jika salah satu pihak mengirimkan paket reset “RST” yang bernilai 1 atau istilahnya di-flag. maka komputer yang menerima paket RST memasuki status “Closed”. Selain koneksi ditutup dengan mengirimkan paket RST, ada paket lain yang disebut FIN yang juga berfungsi untuk menutup koneksi.. koneksi juga bisa ditutup karena tidak ada aktivitas dalam kurun waktu yang lama (time out).

    Semoga bermanfaat...

    Jenis - jenis Komunikasi

    Jenis-jenis Komunikasi

    Dalam jaringan, cara berkomunikasi bisa dibedakan berdasarkan cara peralatan mengirimkan paket komunikasi, apakah komputer mengirimkan paket untuk satu komputer, beberapa komputer atau semua komputer yang terhubung dalam jaringan.

      1. Unicast
    Unicast adalah jenis komunikasi dalam jaringan, yang mana dalam sebuah jaringan yang sama satu komputer hanya dapat terhubung dengan satu komputer lainya. Contohnya, anda berbicara empat mata pada seseorang, dan orang lain tidak mengetahui percakapan anda. protokol yang bekerja secara unicast adalah TCP.


      2. Multicast
    Multicast adalah jenis komunikasi dalam jaringan, yang mana satu komputer dapat berkomunikasi dengan beberapa komputer sekaligus (tetapi tidak semua komputer) tanpa harus mengirimkanya satu persatu. Misalkan anda menyampaikan pengumuman di depan kelas, maka semua orang yang berada dalam kelas tersebut bisa mendengarkan pengumuman yang anda ucapkan, dan anda juga tidak perlu memberitahu teman anda satu persatu, contoh protokol ini adalah IGMP.

      3. Broadcast
    Broadcast adalah jenis komunikasi dalam jaringan yang prinsip kerjanya yaitu satu komputer akan mengirimkan paket ke semua komputer yang terhubung dalam jaringan. Contohnya, anda berteriak didepan umum, kemudian semua orang mendengar teriakan anda, meski mereka tidak peduli dan tidak akan mendengar anda, protokol yang bekerja secara broadcast adalah ARP.

    Semoga bermanfaat...

    Saturday, 27 December 2014

    Metode Pengiriman Data (Access Method)

    Acces Method (CSMA/CD CSMA/CA)

    Access Method adalah aturan yang digunakan dalam menggunakan jalur komunikasi agar tidak terjadi kemacetan bandwith, tabrakan data (collision). Disini saya akan membahas dua dari tiga jenis Access Method yang ada dalam jaringan, yaitu CSMA/CD dan CSMA/CA.
      1. CSMA/CD
    CSMA/CD merupakan singkatan dari Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection dan aturan ini banyak digunakan dalam jaringan ethernet. Sesuai dengan aturan ini, Untuk menghindari tabrakan data (collision) komputer harus mendengar (Carrier Sense) terlebih dahulu, apakah ada data yang sedang dikirim dalam jaringan atau tidak. Jika komputer mendengar ada yang mengirimkan data, maka komputer tersebut wajib menunggu sampai jalur komunikasi benar-benar tidak digunakan oleh siapapun. Didalam jaringan terdapat banyak perangkat yang terhubung, dan didalam jaringan semua perangkat yang terhubung dapat mendengar dan mengakses jaringan secara bersama-sama (Multiple Access) meskipun begitu, pengiriman data secara bersamaan adalah ide buruk yang dilakukan dalam jaringan, karena data yang dikirim bisa bertabrakan dan tabrakan data menyebabkan rusaknya semua data yang dikirim. Seperti halnya didalam rapat, ketika anda ingin menyampaikan pendapat, anda harus menunggu terlebih dahulu sampai tidak ada  peserta rapat yang berbicara. Sederhana bukan.? Untuk mengurangi tabrakan data, ada beberapa hal yang perlu diketahui :
    • Collision Domain
    Collision Domain adalah bagian dari jaringan yang menyebabkan terjadinya tabrakan data (collision) jika beebrapa komputer mengirimkan data pada waktu yang bersamaan.
    • Data Propagation Delay
    Data Propagation Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk mencapai titik lain didalam jaringan. Misal komputer A mengirimkan data ke komputer B, diseaat pengiriman dilakukan ada jeda yang terjadi sebelum komputer B menerima data tersebut.
    Data Propagation Delay akan menjadi masalah besar, ketika komputer A mengirimkan data ke komputer B dan pada waktu yang bersamaan komputer B juga akan mengirimkan data ke komputer A, maka disinilah terjadi collision meski komputer A mengirimkan data terlebih dahulu akan tetapi komputer B tidak mengetahuinya dan mengira bahwa jaringan dalam keadaan kosong karena data yang dikirimkan oleh komputer A belum diketahui dan diterima oleh komputer B.
      2. CSMA/CA


    CSMA/CA merupakan singkatan dari Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance. Prinsip kerja hampir sama dengan CSMA/CD hanya saja CSMA/CA mencoba untuk menghindari tabrakan yang terjadi (Collision Avoidance), bagaimana caranya?? Sebelum komputer mengirimkan data, komputer akan mengirimkan paket kecil, Dimana sebelum melakukan pengiriman komputer yang akan mengirimkan file akan mengirim pesan broadcast untuk memberitahukan pada komputer lain bahwa dia akan mengirim file dan komputer yang menerima pesan broadcast, akan menunggu hingga pengiriman selesai . Pada konsep ini kemungkinan terjadinya tabrakan akan kecil karena sebelum mengirim akan ada pesan untuk memberitahu bahwa ada pengiriman dan meminta komputer lain untuk tidak melakukan pengiriman hingga selesai.

    Baca Juga



    Semoga bermanfaat ...

    Standarisasi Kabel Twisted Pair

    Sebelum masuk ke Standarisasi Kabel Twisted Pair, mungkin kita perlu berbicara tentang jaringan yang tidak pernah lepas dari yang namanya pemasangan hardware jaringan seperti kabel, switch, hub, repeater, bridge, konektor, dan masih banyak lagi. Sebenarnya komputer dan peralatan lainya bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu DCE dan DTE. Mengapa demikian? Ya, karena komputer dan perangkat lainya memiliki fungsi dan cara kerja masing-masing, maka dikelompokkan menjadi DCE dan DTE.

    DCE merupakan singkatan dari Data Circuit-terminatting Equipment, atau juga sering disebut Data Comunication Terminal. DCE bekerja diantara Data Terminal Equipment dan Data Transmission Circuit. Cara kerja perangkat ini adlah menyediakan Clock-signal dan menjadi internal clocking, kemudian perangkat DTE (Data Terminal Equipment) melakukan sinkronisasi dengan clock-signal yang dibuat oleh DCE.

    Tadi saya katakan bahwa DCE dan DTE adalah kelompok hardware jaringan, ya itu memang benar, contohnya komputer merupakan bagian dari DTE dan switch, modem merupakan bagian dari DCE.
    DCE dan DTE, DTE dan DTE, DCE dan DCE dirancang untuk saling berhubungan dalam hal ini menggunakan media kabel, oleh karena itu konektor yang digunakan juga sudah disesuaikan. Tidak percaya??

    Misalkan perangkat DTE (komputer) dengan pin 1 digunakan untuk mengirimkan data ke switch, maka pin 1 di switch dirancang untuk menerima data. Jadi untuk menghubungkan perangkat DCE dan DTE anda hanya perlu mencocokan antar pin dalam konektor (pin 1 dengan pin 1, pin 2 dengan pin 2 dan selanjutnya) karena hubungan konektornya hanya pin 1 ke pin 1, pin 2 ke pin 2, maka kabel yang digunakan adalah kabel Straight Through.


    Lalu bagaimana jika kita ingin menghubungkan perangkat DTE dengan DTE?? Apa bisa?? Jawabanya bisa, tetapi akan timbul sedikit masalah karena urutan pin yang dirancang sama. Bagaimana jika kita menggunakan kabel Straight Through untuk menghubungkan DTE dengan DTE, mungkin kabelnya bisa tertancap pada masing-masing konektor akan tetapi pin-pin yang mengirimkan sinyal akan bertemu dengan pin yang juga mengirimkan sinyal karena struktur kabelnya pin 1 dengan pin 1, pin 2 dengan pin 2 mengakibatkan sinyal yang dikirim menjadi kacau, karena tidak ada yang menerima sinyal, ibaratnya dalam rapat semua orang saling menunggu untuk ada yang berbicara dan tidak ada yang membuka rapat tersebut ya rapat tidak akan terjadi. Maka dari itu, kita menggunakan kabel lain, yaitu Crossover cable. Pada crossover cable pin yang mengirimkan data sudah diatur menuju pin yang menerima data, dan pin yang menerima data akan ditujukan ke pin yang mengirim data jadi tidak ada proses menunggu lagi..

    Standarisasi kabel Twisted Pair dikeluarkan oleh TIA/EIA yang menetapkan tipe kabel, jarak, konektor, arsitektur sistem, dan standarisasi cable termination. Standarisasi yang dikeluarkan TIA/EIA untuk pengkabelan Twisted pair jaringan ethernet meliputi T568A dan T568B.


    ketika membuat kabel Straight Through anda disarankan menggunakan T568B dikedua ujung kabel, ketika anda membuat Crossover Cable, anda disarankan menggunakan kedua standarisasi dikedua ujung kabel, gimana sudah ada gambaran..?

    Baca juga 

    Standard Ethernet

    Kebanyakan Jaringan yang berkembang pada saat ini menggunakan jaringan ethernet, untuk itulah saya memberikan sedikit pengetahuan tentang Standarisasi jaringan ethernet. Sebetulnya Standarisasi ethernet menggunakan kode yang menurut saya mudah untuk dibaca. Pada awalnya terdapat Standarisasi ethernet 10BaseT yang terdiri atas 3 bagian, yaitu:

    10     : Artinya kecepatan kabel 10 Mbps.
    Base : Menunjukkan transmisi yang digunakan, menggunakan transmisi digital Baseband.
    T       : “T” berarti kabel Twisted-Pair.
    Pada dasarnya pembacaan Standarisasi hanya seperti itu, namun perkembangan daripada teknologi tidak dapat dihindari. Maka Standarisasi baru muncul dan berkembang. Standarisasi selanjutnya ialah pada jaringan ethernet yang kecepatanya sudah mencapai 100Mbps (fast ethernet). Terdapat dua Standarisasinya yaitu:
    Standar Ethernet
    Kecepatan Kabel
    Transmisi yang digunakan
    Jenis Kabel
    100BaseTX
    100 Mbps
    Baseband
    Twisted Pair
    100BaseFX
    100 Mbps
    Baseband
    Fiber Optic

    100BaseTX dan 100BaseFX,,loh kok ada dua??? Ditambah huruf “X” lagi... tenang, anda tahu kabel Fiber Optic?? Nah kode TX merujuk pada kabel Twisted-pair, dan kode FX merujuk pada kabel Fiber Optic, sekarang sudah paham??
    Baiklah, perkembangan jaringan tidak berhenti sampai disitu. Dengan alasan bertambahnya kecepatan kabel, maka Ada Standarisasi baru yaitu:

    Standar Ethernet
    Kecepatan Kabel
    Transmisi yang digunakan
    Jenis Kabel
    1000BaseT
    1 Gbps
    Baseband
    Twisted Pair
    1000BaseX
    1 Gbps
    Baseband
    Fiber Optic

    Apa?? ada jenis kabel yang baru mas?? Tidakk, ini tetap seperti biasanya, Kode T untuk kabel Twisted Pair, dan kode X untuk kabel Fiber Optic.
    Standarisasi yang keempat adalah kabel dengan mempunyai kecepatan jaringan mencapai 10Gbps,,(wow awas kena tilang mas). Lagi-lagi ada perubahan kode Standarisasi, perhatikan tabel.

    Standar Ethernet
    Kecepatan Kabel
    Transmisi yang digunakan
    Jenis Kabel
    10GBaseT
    10 Gbps
    Baseband
    Twisted Pair
    10GBaseSR
    10 Gbps
    Baseband
    Fiber Optic (SR)
    10GBaseLR
    10 Gbps
    Baseband
    Fiber Optic (LR)
    10GBaseER
    10 Gbps
    Baseband
    Fiber Optic (ER)
    10GBaseSW
    10 Gbps
    Baseband
    Fiber Optic (SW)
    10GBaseLW
    10 Gbps
    Baseband
    Fiber Optic (LW)
    10GBaseEW
    10 Gbps
    Baseband
    Fiber Optic (EW)


    Jangan panik, kabel yang digunakan tidak mengalami perubahan, untuk kode T tetap merujuk pada kabel Twisted Pair, hanya saja untuk kabel Fiber Optic kali ini dibedakan menjadi beberapa variasi kabelnya yaitu ,SR, LR, ER, SW, LW, EW.

    Semoga bermanfaat.