Saturday, 29 November 2014

Protokol TCP/IP


TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah protokol(aturan) utama yang banyak digunakan dalam jaringan internet, maupun jaringan lokal, TCP/IP tersusun dari beberapa protokol seperti TCP, IP, UDP, ARP yang dinamakan dengan subprotocols. TCP/IP  mempunyai 4 susunan model layer layaknya OSI. Keempat layer ini adalah Application, Transport, Internet, Network Access.

Sunday, 16 November 2014

Konfigurasi DHCP Server Debian 6


Setelah belajar dari teorinya, “DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis dari  komputer server ke  komputer client yang menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung dalam jaringan yang sama.” 

Selanjutnya, kita terapkan kedalam praktek, oke siapkan atribut masing-masing..

Konfigurasi DHCP di Debian 6 menggunakan ISC-DHCP-Server (Tutor menengah-keatas)

       Login Sebagai Root 

    1. Perintah untuk installasi isc-dhcp-server di Debian 6 Squeeze 


# apt-get install isc-dhcp-server



    2. Jika terinstall dengan baik, isc-dhcp-server akan berada pada direktori /etc/dhcp, disanalah tersimpan file-file utama untuk konfigurasi DHCP. 
    3. Masuk ke direktori dhcp.

# cd /etc/dhcp/

    4. Menyalin File konfigurasi default.
# cp dhcpd.conf dhcpd.conf.bak

    5. Mulai menyeting dhcp server
# nano dhcpd.conf
    6. Cari dan ubah parameter berikut :

    # A slightly different configuration for an internal subnet.
    # subnet 192.168.27.0 netmask 255.255.255.0 {
    # range 192.168.27.1 192.168.27.253; 
    # option domain-name-servers ns.localhost;
    # option domain-name " localhost";
    # option routers 192.168.27.254;
    # option broadcast-address 192.168.27.255;
    # default-lease-time 600;
    # max-lease-time 7200;#}
    Ubah menjadi :

    # A slightly different configuration for an internal subnet.
    subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 {
    range 192.168.2.5 192.168.2.15;
    option domain-name-servers tkjserver.com;
    option domain-name "tkjserver.com";
    option routers 192.168.2.1;
    option broadcast-address 192.168.2.255;
    default-lease-time 600;
    max-lease-time 7200;
    Simpan file konfigurasi tersebut ctrl+x kemudian y

    8. Kemudian restart DHCP service
    # /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
    9. Ubah ip client menggunakan DHCP, jika bisa akses internet atau ping ke server,, maka konfigurasi DHCP server berhasil...

Dalam konfigurasi dhcp, ada beberapa script yang harus anda ketahui, misal :
Range                                      :           IP yang tersedia dan dapat digunakan untuk                                                              client
Subnet                                     :           Pembagian jaringan
Option domain-name-servers  :          DNS yang dapat digunakan untuk client
Option domain-name              :           Domain name yang dikonfigurasikan di bind9
Option routers                         :           Gateway
Option broadcast-address       :           Alamat Broadcast
Semua yang dikonfigurasikan di server ke client menggunakan IP eth1.



Teknik Penyaluran Sinyal


TEKNIK PENYALURAN SINYAL
Sedikit Penjelasan tentang teknik penyaluran sinyal, yang mana dapat diuraikan sebagai berikut :
  1. Baseband, Transmisi yang digunakan bersifat bidirectional menggunakan sinyal digital, biasanya digunakan untuk topologi bus yang jangkauanya pendek.
  2. Broadband, Menggunakan sinyal analog dengan FDM(Frequency Division Multiplexing) yang mempunyai jarak lebih jauh dibanding baseband.

Domain Name System (DNS)


Domain Name System (DNS) adalah tata penamaan sebuah komputer yang terhubung ke jaringan atau internet. Fungsi DNS adalah menerjemahkan sebuah domain menjadi sebuah IP address.

Saturday, 15 November 2014

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis dari  komputer server ke  komputer client yang menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung dalam jaringan yang sama. DHCP bekerja dengan arsitektur client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut, dan tidak bersifat permanen. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis. Karena DHCP menggunakan arsitektur client-server, maka terdapat dua belah pihak yang terlibat, yakni DHCPServer dan DHCPClient.

Tujuh layer OSI


OSI (Open System Interconnection) adalah standardisasi yang dibuat oleh ISO (International Standardization for Organization).
Awal mula OSI adalah ketika pesatnya perkembangan hardware, software dan komunikasi dan banyaknya produsen yang memproduksi hardware, software, maupun komunikasi masing-masing. Ketika terdapat beragam alat komunikasi baik hardware, software dan komunikasi yang membuat kompatibilitas atau kecocokan antar peralatan ini menjadi sebuah masalah besar. Mengapa menjadi masalah??? ya karena banyaknya perusahaan yang membuat barang mereka sendiri, maka mereka juga mempunyai aturan main sendiri. Hal ini yang membuat kerugian dari beberapa kalangan. bayangkan saja, ketika perusahaan kecil seperti modem cisco harus bergantung pada perusahaan lain misalnya anda mempunyai laptop Lenovo, nah ternyata laptop anda ini hanya mampu menggunakan modem dari cisco misalnya, dan tidak ada modem lain yang cocok. Repot???

Saturday, 8 November 2014

Loopback, 127.0.0.1, dan localhost

       
Pernahkah anda memperhatikan pembagian kelas IP Address?? Ternyata ada IP address yang hilang, yaitu oktet pertama IP yang dimulai dengan angka 127 ternyata tidak ada.. bukan karena salah cetak atau lupa, atau apalah itu namanya, tetapi IP 127.xxx.xxx.xxx merupakan alamat khusus yang disediakan untuk suatu keperluan yang biasa disebut dengan localhost.
Sebenarnya localhost adalah isltilah yang sama loopback dan localhost ini menunjukan alamat diri sendiri. Atau alamat komputer anda sendiri. Alamat ini digunakan untuk troubleshooting bila ada permasalahan pada jaringan. Dengan mengetikkan perintah ping localhost, ping 127.0.0.1, ping ::1, anda bisa mengetahui apakah installasi protokol IP dalam komputer baik atau tidak. Jika terdapat reply, maka tidak ada permasalahan yang muncul.

IP Address (IPv4)


IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP yang digunakan saat ini belum pernah berubah sejak tahun 1970 dan telah mengalami perkembangan ribuan kali terutama untuk penggunaan internet. IP address tidak bisa dipisahkan dengan protokol yang sudah dibahas sebelumnya, yaitu TCP/IP.
Didalam jaringan kita mengenal dua pengalamatan, yaitu alamat fisik dan alamat logikal. Alamat fisik misalnya MAC (Media Access Control) Address. MAC diberikan oleh pabrik hardware jaringan. Secara murni MAC sama sekali tidak dapat dirubah, meskipun banyak software menawarkan dapat mengubah alamat fisik MAC ini. Ya, memang benar tersebut bisa bekerja dengan baik, tetapi sebenarnya software tersebut tidak mengubah alamat MAC secara fisik..
Nah, sekarang gantian ke alamat logikal, alamat logikal adalah alamat yang diberikan langsung oleh protokol jaringan yang digunakan. Pada pembahasan ini kita ambil IP address. Yah, namanya juga alamat yang diberikan oleh protokol jaringan, maka alamat yang diberikan ini harus mengikuti aturan main sang protokol. Dan setiap protokol mempunyai aturanya sendiri , demikian juga IP address.

IP address memiliki 4 oktet yang dipisahkan dengan tanda titik (.)
192.168.5.5
dimana setiap oktet terdiri atas 8bit sehingga setiap oktet akan bernilai antara 0-255. Mengapa hanya sampai 255?? Iyaa, jika anda sudah pernah mempelajari tentang sistem bilangan, maka anda akan tau alasanya. karena setiap oktet dipisahkan dengan tanda titik, dan satu  oktet bernilai 8bit. Jadi masing-masing oktet hanya akan menjumpai angka 0-255 (dalam desimal) dan 00000000-11111111 (dalam biner).

Seperti alamat IP yang telah dituliskan, 192.168.5.5 jika dikonvoersikan kedalam biner akan menjadi 11000000.10101000.101.101 ..

IP address sendiri terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID adalah angka yang menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat  perangkat itu sendiri (komputer, router, access point, smartphone, pda). Supaya komputer dalam jaringan bisa berkomunikasi dengan baik maka komputer yang terhubung dalam jaringan haruslah mempunyai “Network ID yang sama dan Host ID yang berbeda.
Pembahasan IP address tidak berhenti sampai disitu. IP address masih dikelompokkan dalam beberapa kelasnya masing masing sesuai dengan range yang dimilikinya. Untuk mempermudah pemakaian dan pengelompokan IP address, maka dibentuklah kelas – kelas IP adrress, kelas-kelas yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Kelas
Range
Network ID
Host ID
Subnet Mask
A
1.xxx.xxx.xxx - 126.xxx.xxx.xxx
xxx.0.0.1
xxx.255.255.254
255.0.0.0
B
128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx.
xxx.xxx.0.1
xxx.xxx.255.254
255.255.0.0
C
192.0.0.xxx – 223.255.255.x
xxx.xxx.xxx.1
xxx.xxx.xxx.254
255.255.255.0
           
Kelas
Network ID
Host ID
A
8 bit pertama
24 bit berikutnya
B
16 bit pertama
16 bit berikutnya
C
24 bit pertama
8 bit terakhir

Sebenarnya masih ada lagi kelas yang tidak saya sebutkan, yaitu kelas D dan E. Kedua kelas ini diperuntukan sebagai keperluan Multicasting dan Experimental. 

Tunggu sebentar, IP Address belum selesai sampai disini. Ada aturan lain yang ada dalam pengalamatan IP Address, yaitu tidak diperbolehkanya penggunaan nilai 00000000 dan 11111111(biner) untuk Network ID dan Host ID. Contohnya IP 192.168.5.5, yang mempunyai NetworkID 192.168.5 dan Host ID .5 . Dalam jaringan 192.168.5 tidak diperbolehkan adanya komputer yang memiliki alamat IP 192.168.5.0(Host ID dalam biner angka 0 semua) dan 192.168.5.255(Host ID dalam biner angka 1 semua).
Loh kenapa?? Angka 0 semua dalam biner menunujukkan network atau jaringan, alamat network ini biasanya digunakan dalam teknik routing untuk mengenali suatu jaringan.  sehingga alamat IP 192.168.5.0 menunjukan network 192.168.5, dan angka 1 semua dalam biner digunakan untuk menunjukan semua host dalam network, bahasa lainya broadcast address, biasanya alamat ini difungsikan untuk protokol arp . Ketika IP ditulis 192.168.5.255 itu berarti semua komputer yang berada dalam jaringan 192.168.5 yaitu komputer dengan alamat IP 192.168.5.1 sampai dengan 192.168.5.254.


Friday, 7 November 2014

Type Jaringan Serta Keunggulanya

Type Jaringan


    1. Jaringan Client-Server
Server adalah sebuah komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu untuk client yang terhubung dalam jaringan. dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server yang dimaksud pada tipe jaringan ini adalah server yang secara murni mengerjakan pekerjaan yang dilakukan oleh server dan tidak berperan sebagai workstation.

Keunggulan
  • Kecepatan akses lebih tinggi karena penyedia fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus dan terpusat oleh server yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation.
  • Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
  • Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.


Kelemahan
  • Biaya operasional relatif lebih mahal.
  • Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
  • Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
Topologi star menggunakan jaringan Clent-Server
    2. Jaringan Peer To Peer
 
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.


Keunggulan 
  • Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
  • Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
  • Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.


Kelemahan
  • Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
  • Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
  • Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
  • Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.