Saturday, 15 November 2014

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis dari  komputer server ke  komputer client yang menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung dalam jaringan yang sama. DHCP bekerja dengan arsitektur client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut, dan tidak bersifat permanen. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis. Karena DHCP menggunakan arsitektur client-server, maka terdapat dua belah pihak yang terlibat, yakni DHCPServer dan DHCPClient.

DHCPServer merupakan sebuah mesin yang menyewakan alamat IP dan informasi TCP/IP kepada semua client yang memintanya. Hampir semua OS mempunyai layanan DHCPServer.

DHCPClient merupakan mesin yang menjalankan perangkat lunak client DHCP yang memungkinkan mereka dapat berkomunikasi dengan DHCPServer.

DHCP Server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan yang disebut dengan DHCP Pool. Ketika client terkoneksi dengan DHCP Server, maka client akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool untuk waktu yang sudah ditentukan, bisa beberapa hari, beberapa jam, beberapa detik tergantung dengan konfigurasi DHCP Server. Jika waktu penyewaanya habis, maka client akan mengulangi langkah diatas.

DHCP client akan mencoba untuk mendapatkan penyewaan IP dari DHCP server yang meliputi 4 langkah, yaitu :
1.      DHCPDISCOVER, DHCP client akan menyebarkan reques secara broadcast untuk mencari DHCP server yang aktif.
2.      DHCPOFFEER, Setelah DHCP server mendengar broadcast dari DHCP client, kemudian DHCP server menawarkan sebuah IP kepada DHCP client
3.      DHCPREQUEST, client meminta DHCP server untuk menyewakan satu alamat IP dari beberapa IP yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP server yang bersangkutan.
4.      DHCPACK, DHCP server merespon permintaan dari client dengan mengirimkan paket acknowledgement. Kemudian DHCP server akan menetapkan sebuah alamat konfigurasi TCP/IP kepada client dan memperbarui databasenya. Selanjutnya, client akan memulai proses binding dengan tumpukan protocol TCP/IP, sampai proses ini client sudah bisa berkomunikasi dalam jaringan karena sudah mendapatkan alamat IP.

4 Tahapan diatas hanya berlaku untuk client yang benar-benar belum memiliki alamat
IP, untuk client yang sudah pernah memiliki alamat IP dari DHCP server yang sama hanya tahap ke 3 & 4 yang dilakukan. Yakni pembaruan alamat (address renewal).
DHCP memiliki berbagai macam keuntungan yaitu:
·         Menghemat resource atau sumber daya
·         Menghemat tenaga dan waktu
·         IP address akan diatur sedemikian rupa, sehingga tidak ada tumpang tindih IP.

Semoga Bermanfaat...

No comments:

Post a Comment